Seseorang yang memiliki jiwa demokratis cenderung memiliki pandangan yang terbuka dan menerima perbedaan pendapat. Mereka percaya bahwa setiap orang memiliki hak yang sama dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan. Oleh karena itu, seseorang yang berjiwa demokratis tidak suka melakukan tindakan yang bersifat otoriter.
Tindakan yang bersifat otoriter adalah tindakan yang merugikan hak-hak orang lain dan mengambil keputusan tanpa melibatkan mereka yang terkait. Seseorang yang berjiwa demokratis akan selalu memperhatikan hak-hak orang lain dan mengambil keputusan yang adil dan berdasarkan konsensus.
Seorang yang berjiwa demokratis juga tidak suka melakukan tindakan yang bersifat diskriminatif. Mereka percaya bahwa setiap orang memiliki hak yang sama tanpa terkecuali. Tindakan diskriminatif seperti merendahkan orang lain karena perbedaan agama, ras, atau gender bertentangan dengan prinsip demokrasi.
Selain itu, seseorang yang berjiwa demokratis juga tidak suka melakukan kekerasan atau intimidasi untuk memaksakan kehendak mereka. Mereka percaya bahwa dialog dan musyawarah adalah cara terbaik untuk mencapai kesepakatan dan mengambil keputusan. Kekerasan atau intimidasi hanya akan memperburuk situasi dan merugikan semua pihak yang terlibat.
Kesimpulan
Seseorang yang berjiwa demokratis memiliki sikap toleran dan menerima perbedaan pendapat. Mereka selalu memperhatikan hak-hak orang lain dan mengambil keputusan yang adil dan berdasarkan konsensus. Oleh karena itu, mereka tidak suka melakukan tindakan yang bersifat otoriter, diskriminatif, kekerasan, atau intimidasi. Sikap demokratis sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa karena dapat menciptakan keadilan dan persatuan.