Cing Atuh Jeung Dulur Teh Sing Akur Ulah Kawas: Kebersamaan dalam Menghadapi Hidup

Indonesia memiliki banyak kearifan lokal yang menjadi keunikan dari masyarakatnya. Salah satu kearifan lokal yang masih dipegang teguh oleh masyarakat Sunda adalah “cing atuh jeung dulur teh sing akur ulah kawas”. Frasa ini memiliki arti “mari kita bersama-sama dengan saudara-saudara yang sepakat, jangan dengan saudara-saudara yang tidak sepakat”.

Arti dari “cing atuh jeung dulur teh sing akur ulah kawas”

Kearifan lokal ini mengajarkan masyarakat Sunda untuk selalu bersikap bijak dalam hidup. “Cing atuh” berarti “mari kita bersama-sama”, sementara “dulur teh sing akur” berarti “bersama dengan saudara-saudara yang sepakat”. Artinya, kebersamaan hanya bisa terjalin dengan baik jika semua pihak sepakat dan memiliki pandangan yang sama.

Bacaan Lainnya

Sedangkan “ulah kawas” berarti “jangan dengan saudara-saudara yang tidak sepakat”. Hal ini mengajarkan masyarakat untuk tidak terlibat dalam konflik atau perselisihan dengan saudara-saudara yang tidak memiliki pandangan yang sama. Dalam hidup, konflik bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, namun dengan mengajarkan “cing atuh jeung dulur teh sing akur ulah kawas”, masyarakat Sunda mengajarkan bahwa kebersamaan adalah kunci untuk menghadapi hidup dengan bijak dan damai.

Implementasi dari “cing atuh jeung dulur teh sing akur ulah kawas”

Implementasi dari kearifan lokal ini bisa ditemukan di berbagai aspek kehidupan masyarakat Sunda. Mulai dari lingkungan keluarga, lingkungan kerja, hingga lingkungan sosial. Masyarakat Sunda sangat menghargai kebersamaan dan kerjasama dalam setiap kegiatan yang dilakukan.

Contohnya, dalam acara adat seperti pernikahan atau khitanan, masyarakat Sunda selalu mengutamakan kebersamaan dan kerjasama. Semua saudara yang hadir diminta untuk bersama-sama membantu mempersiapkan acara tersebut. Hal ini menjadi bukti bahwa kebersamaan dan kerjasama memang sangat penting dalam hidup masyarakat Sunda.

Kesimpulan

“Cing atuh jeung dulur teh sing akur ulah kawas” adalah kearifan lokal yang sangat penting bagi masyarakat Sunda. Frasa ini mengajarkan bahwa kebersamaan hanya bisa terjalin dengan baik jika semua pihak sepakat dan memiliki pandangan yang sama. Selain itu, kearifan lokal ini juga mengajarkan agar masyarakat tidak terlibat dalam konflik atau perselisihan dengan saudara-saudara yang tidak memiliki pandangan yang sama. Dengan menerapkan “cing atuh jeung dulur teh sing akur ulah kawas”, masyarakat Sunda bisa menghadapi hidup dengan bijak dan damai.

Pos terkait