Sejak zaman dahulu, pernikahan merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Pernikahan juga menjadi bagian dari ajaran agama, termasuk agama Kristen. Namun, ada perbedaan dalam pandangan pernikahan antara agama Kristen dengan agama lain. Salah satunya adalah mengenai prinsip pernikahan monogami dan tidak poligami.
Monogami dalam Ajaran Kristen
Prinsip pernikahan monogami dalam ajaran Kristen memiliki landasan yang kuat dari Alkitab. Dalam Kejadian 2:24, disebutkan bahwa “Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.” Hal ini menegaskan bahwa pernikahan adalah perbuatan yang melibatkan dua orang yang saling mencintai dan melengkapi satu sama lain, bukan tentang memiliki banyak pasangan.
Tidak Poligami dalam Ajaran Kristen
Di dalam ajaran Kristen juga dijelaskan bahwa pernikahan hanya boleh dilakukan dengan satu pasangan. Hal ini terdapat dalam kitab 1 Timotius 3:2 yang menyatakan bahwa seorang pemimpin gereja harus menjadi suami dari istri yang satu. Selain itu, dalam kitab Markus 10:7-9 juga dijelaskan bahwa “Karena itu, manusia akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, dan keduanya menjadi satu daging. Sebab itu mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.”
Alasan Mengapa Prinsip Pernikahan Kristen Adalah Monogami dan Tidak Poligami
Prinsip pernikahan monogami dan tidak poligami dalam ajaran Kristen memiliki alasan yang sangat kuat. Salah satunya adalah untuk menjaga keutuhan keluarga dan melindungi hak-hak setiap individu. Dengan hanya memiliki satu pasangan, maka masing-masing pasangan dapat saling memperhatikan dan mencintai satu sama lain dengan sepenuh hati. Selain itu, dengan tidak adanya pasangan lain, maka tidak akan ada persaingan dalam kehidupan rumah tangga dan tidak akan terjadi ketidakadilan di antara pasangan.
Kesimpulan
Prinsip pernikahan Kristen adalah monogami dan tidak poligami karena memiliki landasan yang kuat dalam Alkitab dan bertujuan untuk menjaga keutuhan keluarga serta melindungi hak-hak setiap individu. Oleh karena itu, penting bagi setiap pasangan Kristen untuk memahami prinsip pernikahan ini dan mempraktikkannya dalam kehidupan rumah tangga mereka.
