Banyak orang mungkin belum mengenal apa itu “looking glass self” atau “cermin diri”. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang sosiolog bernama Charles Horton Cooley pada awal abad ke-20. Looking glass self merujuk pada cara seseorang membentuk pandangan tentang dirinya sendiri berdasarkan refleksi dari orang lain di sekitarnya.
Mekanisme Looking Glass Self
Mekanisme looking glass self terdiri dari tiga elemen penting. Pertama, seseorang membentuk keyakinan tentang bagaimana orang lain menilai mereka. Kedua, mereka mengevaluasi diri mereka sendiri berdasarkan keyakinan tersebut. Dan ketiga, mereka mengubah perilaku mereka sesuai dengan penilaian orang lain.
Misalnya, jika seseorang merasa bahwa mereka dianggap sukses oleh orang lain, mereka mungkin merasa lebih percaya diri dan termotivasi untuk mencapai lebih banyak hal. Sebaliknya, jika seseorang dianggap gagal oleh orang lain, mereka mungkin merasa tidak berarti dan kurang percaya diri.
Contoh Looking Glass Self dalam Kehidupan Sehari-hari
Contoh paling umum dari looking glass self adalah identitas sosial seseorang. Identitas sosial adalah cara seseorang mengidentifikasi diri mereka sendiri dalam kelompok tertentu. Misalnya, seseorang mungkin mengidentifikasi diri mereka sebagai mahasiswa, atlet, atau anggota keluarga.
Cara seseorang diterima oleh kelompok tersebut dapat mempengaruhi bagaimana mereka merasa tentang diri mereka sendiri. Jika seseorang merasa dihargai dan diterima oleh kelompok mereka, mereka mungkin merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri dan memiliki keyakinan yang lebih tinggi. Sebaliknya, jika seseorang merasa diabaikan atau ditolak oleh kelompok mereka, mereka mungkin merasa tidak dihargai dan memiliki keyakinan yang rendah.
Kesimpulan
Looking glass self adalah konsep penting dalam sosiologi yang dapat membantu menjelaskan bagaimana seseorang membentuk identitas mereka sendiri berdasarkan refleksi dari orang lain di sekitar mereka. Mekanisme looking glass self terdiri dari keyakinan tentang bagaimana orang lain menilai mereka, evaluasi diri sendiri berdasarkan keyakinan tersebut, dan perubahan perilaku sesuai dengan penilaian orang lain. Contoh umum dari looking glass self adalah identitas sosial seseorang dan bagaimana diterima oleh kelompok tertentu dapat mempengaruhi keyakinan dan harga diri mereka.