Jenis-Jenis Koperasi yang Ada di Indonesia dan Pengertiannya

Di Indonesia terdapat beberapa jenis-jenis koperasi yang dikategorikan berdasarkan jenis usaha dan juga tingkatannya. Setiap koperasi memiliki sistem kerja dan juga manfaat yang berbeda. Koperasi memiliki peranan yang sangat penting untuk para pedagang mikro guna mengembangkan usahanya.

Selain itu, koperasi juga bisa menjadi salah satu jenis upaya yang dijalankan pemerintah guna mensejahterakan masyarakat secara adil dan merata. Hal tersebut tentu akan berdampak pada semakin seimbangnya bidang perekonomian negara. Untuk itu Anda harus mendukung gerakan koperasi dan bergabung menjadi salah satu anggotanya.

Bacaan Lainnya

Pengertian Koperasi

Koperasi merupakan badan hukum yang didirikan oleh lembaga maupun perorangan. Koperasi mampu berjalan dari uang iuran anggota yang dijadikan sebagai modal. Seiring berjalannya waktu, anggota bisa meminjam uang sesuai dengan kebutuhan guna mengembangkan usaha.

Koperasi memiliki prinsip serta asas kebersamaan, sehingga seluruh aturan yang diterapkan berlaku untuk semua anggota dan setiap anggota memiliki hak yang sama. Akibat berbagai faktor, koperasi dibagi atas berbagai jenis agar mampu mencapai tujuan yang diinginkan.

Jenis-Jenis Koperasi Menurut Tingkatan

Tingkatan diukur dari banyaknya jumlah anggota yang dimiliki oleh sebuah koperasi. Berikut akan dijelaskan jenis-jenis koperasi sesuai dengan tingkatannya.

1. Koperasi Primer

Koperasi primer merupakan jenis koperasi yang memiliki anggota minimal 20 orang. Koperasi bisa terbentuk jika memenuhi syarat anggaran dasar. Setiap anggota yang tergabung dalam koperasi harus memiliki arah tujuan yang searah.

2. Koperasi Sekunder

Ini merupakan jenis koperasi yang terbentuk dari penggabungan beberapa koperasi primer yang telah ada. Pembentukan koperasi sekunder bertujuan untuk menjangkau daerah yang lebih luas. Anggota yang tergabung dalam koperasi sekunder harus memiliki tujuan serta kepentingan yang sama.

Dengan begitu seluruh kegiatan koperasi bisa berjalan dengan lebih efisien. Koperasi sekunder dibagi lagi atas beberapa jenis, sesuai dengan banyaknya koperasi primer yang bergabung. Berikut detailnya.

  • Koperasi pusat (beranggota 5 koperasi primer)
  • Gabungan koperasi (beranggota 3 koperasi pusat)
  • Induk koperasi (beranggotakan 3 gabungan koperasi)

Jenis-Jenis Koperasi Menurut Jenis Usaha

Selain sesuai tingkatan, koperasi juga dibagi sesuai dengan usahanya. Hal tersebut dilakukan agar peranan dari sebuah koperasi dapat lebih maksimal untuk meningkatkan taraf hidup anggotanya. Berikut penjelasannya.

1. Koperasi Simpan Pinjam

Sesuai dengan namanya, koperasi ini menyediakan layanan simpan pinjam untuk semua anggotanya. Tujuan didirikan koperasi ini adalah untuk membantu anggota ketika memiliki masalah keuangan dengan memberikan bunga pinjaman yang ringan.

Diharapkan para anggota mampu menggunakan uang tersebut untuk menjalankan usaha yang produktif dan mampu memberikan kesejahteraan. Dengan adanya koperasi ini, seluruh masyarakat yang memiliki usaha kecil bisa terbantu secara lebih efisien.

Selain memberikan pinjaman, koperasi ini juga memberikan layanan simpan uang seperti menabung. Biasanya anggota akan diwajibkan untuk membayar iuran wajib dalam jumlah tertentu. Namun ketika anggota ingin menyimpan uang, bisa memiliki jumlah tabungan yang lebih banyak.

Koperasi simpan pinjam menerapkan prinsip modal yang dikumpulkan secara bersamaan oleh semua anggota dan hasilnya akan diberikan kembali kepada anggota dengan sistem pinjaman.

Jika dilihat dari sistem kerjanya, koperasi simpan pinjam akan terlihat seperti bank konvensional. Namun terdapat beberapa perbedaan yang cukup signifikan dari keduanya, berikut uraiannya.

  • Pembayaran pinjaman koperasi dapat diangsur secara bertahap sesuai dengan kesepakatan di awal. Sistem koperasi lebih fleksibel, sehingga jika tiba-tiba memiliki uang Anda bisa langsung membayar pinjaman tanpa dikenakan biaya.
  • Bunga yang dibebankan kepada anggota yang meminjam jauh lebih kecil dibandingkan dengan bunga yang diberikan oleh bank konvensional.
  • Bunga yang didapatkan dari pinjaman akan dinikmati secara bersamaan dengan sistem bagi hasil sehingga mampu memberikan keuntungan yang lebih maksimal untuk anggota dan juga pihak koperasi.

2. Koperasi Produsen

Koperasi produsen menyelenggarakan kegiatannya dengan memberikan layanan pengadaan barang yang diproduksi oleh anggota. Umumnya, koperasi produsen akan beranggotakan pengusaha kecil yang memiliki jenis usaha berbeda.

Dengan begitu para pengusaha kecil bisa berperan untuk menghasilkan bahan baku dan juga dapat membantu anggota koperasi lain untuk dapat memenuhi kebutuhannya. Sedangkan penyedia bahan baku tentu akan mendapatkan keuntungan dari hasil produk yang dijual.

Bisa dibilang koperasi ini menanamkan asas gotong royong untuk saling membantu. Dengan begitu semua anggota bisa menjalankan usaha bersama-sama. Tujuan utama dibangunnya koperasi ini adalah untuk mengatasi berbagai kesulitan yang mungkin terjadi pada anggota ketika menjalankan usahanya.

Koperasi produsen dibagi lagi menurut jenis produk yang diproduksinya, misalkan koperasi produksi untuk petani, koperasi produksi untuk pengrajin yang menyediakan bahan baku untuk membuat kerajinan. Koperasi produksi untuk petani yang menyediakan bibir serta pupuk untuk tanaman dan lain sebagainya.

Ketika memiliki masalah, anggota bisa berdiskusi dengan pihak koperasi untuk bisa mendapatkan jalan keluar yang terbaik guna menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Bantuan yang diberikan bisa berupa bahan baku, membantu untuk menjual hasil produksi anggota dan lain sebagainya.

Pihak koperasi akan menampung produk yang dihasilkan, sehingga produk bisa dijual dengan lebih mudah tanpa mengurangi fungsi dan nilai jualnya. Produk ditampung dalam wadah yang sesuai sehingga tetap bagus.

Dengan begitu anggota yang mengalami kesulitan bisa mendapatkan solusi dan bisa tetap menjalankan usahanya dengan baik.

Penjelasan lengkap, baca => Koperasi Produsen

3. Koperasi Konsumen

Koperasi konsumen berperan menyediakan berbagai jenis barang yang menjadi kebutuhan sehari-hari. Kegiatan yang dilakukan koperasi ini adalah membeli dan juga menjual barang atau jasa. Harga produk yang dijual oleh koperasi konsumen biasanya lebih murah daripada harga yang ada di pasaran secara luas.

Koperasi memberikan kemudahan bagi seluruh anggotanya untuk bisa mendapatkan kebutuhan sehari-hari dengan lebih mudah dengan harga terjangkau. Produk yang biasanya dijual di koperasi ini adalah telur, gula, besar, kopi, minyak dan kebutuhan pokok lainnya.

Penjelasan lengkap, baca => Koperasi Konsumen

4. Koperasi Jasa

Koperasi ini memiliki sistem kerja yang berfokus pada penyediaan jasa seperti koperasi listrik dan koperasi angkutan. Koperasi ini biasa disebut dengan koperasi serba usaha, karena di dalamnya terdapat banyak bentuk usaha. Bisa dikatakan bahwa koperasi ini merupakan gabungan dari beberapa jenis koperasi lainnya.

Koperasi ini membentuk layanan gabungan antara beberapa jenis koperasi, misalnya koperasi produksi dan konsumsi, koperasi produksi dan simpan pinjam dan lain sebagainya. Koperasi jasa memiliki sistem yang sangat fleksibel sehingga mampu menjadi solusi terbaik guna meningkatkan taraf hidup anggota secara lebih maksimal.

Keuntungan yang bisa Anda dapatkan dari koperasi ini tentu akan lebih besar, karena merupakan gabungan dari berbagai jenis usaha. Namun jenis koperasi ini membutuhkan tenaga profesional untuk mengelolanya.

Banyaknya jenis usaha yang tergabung didalamnya membuat pengelolaannya pun semakin rumit dan harus sistematis. Dengan begitu barulah koperasi bisa berjalan stabil dan mampu memberikan manfaat yang maksimal untuk seluruh anggotanya.

Jenis-jenis koperasi yang ada di Indonesia memang cukup banyak. Upaya tersebut dilakukan untuk mampu menciptakan tatanan perekonomian yang sejahtera secara menyeluruh. Koperasi biasanya dibangun di daerah-daerah yang kecil agar bisa membantu seluruh masyarakat secara lebih maksimal dan merata.

Pos terkait